Kokoinves.com – Saham ASII berhasil mencatatkan laba bersih sebesar US$ 11 miliar dalam tujuh tahun terakhir. Dari total keuntungan tersebut, 66% atau sekitar US$ 7,2 miliar dialokasikan untuk dividen, sementara 29% digunakan untuk investasi.
Para analis memperkirakan bahwa Astra akan terus membagikan dividen dalam jumlah besar pada periode 2025-2026. Hal ini membuat saham ASII tetap menarik di mata para investor dan analis sekuritas.
Verdhana Sekuritas mencatat bahwa sebagian besar investasi Astra dalam tujuh tahun terakhir belum memberikan hasil signifikan, kecuali di sektor alat berat dan pertambangan. Perusahaan ini telah menggelontorkan investasi sekitar US$ 450 juta ke berbagai startup, termasuk US$ 250 juta ke Goto, yang hingga kini belum menunjukkan keuntungan besar.
Selain itu, Astra juga memperluas portofolio investasinya di sektor kesehatan. Dengan menginvestasikan US$ 135 juta ke Halodoc dan Hermina, serta US$ 40 juta ke Cardiovascular Hospital. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan jangka panjang.
Di sisi lain, sektor otomotif yang selama ini menjadi tulang punggung Astra mengalami penurunan kontribusi terhadap laba bersih perusahaan. Dua dekade lalu, segmen ini menyumbang 50% dari total keuntungan Astra, namun kini porsinya menyusut menjadi 32%.
Menurut riset Verdhana Sekuritas, pasar otomotif menghadapi tantangan besar akibat saturasi dan perubahan preferensi konsumen. Hal ini membuat banyak investor khawatir terhadap prospek profitabilitas Astra dalam jangka panjang.
Meskipun menghadapi tantangan di sektor otomotif dan investasi, Astra tetap berkomitmen membagikan dividen dengan yield berkisar antara 4-6%. Dukungan utama berasal dari kas perusahaan yang solid serta kinerja positif di sektor alat berat dan pertambangan yang masih bertahan di tengah berbagai tekanan ekonomi.
Bahkan, pada 2025-2026, yield dividen ASII diproyeksikan meningkat menjadi 7%. Ini menjadi faktor penting yang membuat saham Astra tetap diminati oleh investor.
Berdasarkan analisis terbaru, Verdhana Sekuritas tetap merekomendasikan BUY untuk saham ASII dengan target harga Rp 6.000 per lembar saham. Dengan price to earnings ratio (PER) sekitar 7 kali, saham ini dinilai masih memiliki valuasi menarik bagi para investor yang mencari dividen stabil dan prospek pertumbuhan jangka panjang.
Baca Juga : Kinerja Keuangan Saham POWR Tertekan dan Laba Bersih Turun
Astra International terus menunjukkan komitmen dalam membagikan dividen yang menarik bagi investor, meskipun menghadapi tantangan di sektor otomotif dan investasi. Dengan fundamental keuangan yang kuat dan dukungan dari sektor alat berat serta pertambangan, saham ASII tetap menjadi pilihan menarik dalam portofolio investasi.
Bagi para investor yang mencari saham dengan dividen tinggi dan valuasi yang masih menarik, saham Astra bisa menjadi pertimbangan utama dalam strategi investasi jangka panjang.
Kokoinves.com - Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) kembali menarik perhatian pasar modal setelah mengalami…
Kokoinves.com - Saham melonjak pada sesi pertama perdagangan Kamis (6/3/2025). IHSG naik 107,32 poin atau…
Kokoinves.com - Saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) saat ini berada dalam tren stagnan meskipun…
Kokoinves.com - Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengalami tekanan hebat di pasar modal…
Kokoinves.com - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami tekanan sepanjang pekan perdagangan 24-28…
Kokoinves.com - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami tren penurunan dalam beberapa hari…