Kokoinves.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatatkan penurunan signifikan pada Jumat pagi, 29 November 2024. Pasar saham yang baru saja dibuka langsung terpantau melemah hingga 1%. Berdasarkan data hingga pukul 10.00 WIB, IHSG terkoreksi sebesar 1,13% ke level 7.118,74. Angka ini menjadi titik terendah IHSG dalam tiga bulan terakhir, sejak 5 Agustus 2024.
Sektor Energi dan Utilities Menjadi Beban Terberat
Penurunan IHSG kali ini terutama disebabkan oleh sektor energi dan utilities. Kedua sektor ini mencatatkan koreksi terdalam, masing-masing turun 2,11% dan 1,72%. Pelemahan sektor energi tak lepas dari performa buruk saham-saham unggulan yang menjadi konstituen indeks.
Saham ADRO Terjun Bebas hingga Nyaris ARB
Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menjadi sorotan utama dalam penurunan IHSG hari ini. Harga saham ADRO anjlok drastis hingga 23% sejak pembukaan pasar, mendekati batas Auto Reject Bawah (ARB). Saham ini memberikan tekanan terbesar pada IHSG dengan kontribusi penurunan 19,79 poin. Kinerja saham ADRO yang melemah tajam tersebut mencerminkan adanya tekanan besar pada sektor energi, baik dari faktor internal maupun eksternal.
Saham Perbankan Juga Memberikan Tekanan Tambahan
Selain saham ADRO, beberapa saham perbankan besar turut membebani pergerakan IHSG. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun signifikan, mengurangi 15,63 poin dari indeks. Hal serupa terjadi pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang melemah 7,23 poin, serta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menyumbang penurunan sebesar 6,86 poin.
Apa Penyebab Penurunan Drastis IHSG Hari Ini?
Ada beberapa faktor yang memengaruhi pelemahan IHSG, terutama tekanan dari sentimen global dan domestik. Ketidakpastian ekonomi global, seperti potensi kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama dunia, memberikan tekanan besar pada pasar saham. Di sisi lain, dari dalam negeri, kinerja sektor energi yang cenderung melemah akibat fluktuasi harga komoditas global turut memperburuk kondisi.
Langkah-Langkah Strategis untuk Investor
Di tengah gejolak ini, para investor disarankan untuk tetap tenang dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan. Diversifikasi portofolio menjadi langkah bijak untuk meminimalkan risiko kerugian. Selain itu, memperhatikan saham-saham berfundamental kuat yang berpotensi pulih dalam jangka panjang juga menjadi strategi yang dapat diandalkan.Penurunan IHSG sebesar 1% dan anjloknya saham ADRO hingga nyaris ARB mencerminkan tekanan besar yang sedang dihadapi pasar saham Indonesia. Sektor energi dan utilities menjadi sorotan utama dalam pelemahan ini, sementara saham perbankan besar turut memberikan dampak negatif. Meski demikian, dengan strategi investasi yang tepat, investor tetap memiliki peluang untuk memanfaatkan kondisi pasar yang fluktuatif ini.
Baca Juga : IPO Anak Usaha Adaro (AADI): Harga Saham Rp5.550 dan Prospek Bisnis yang Cerah
Kokoinves.com - Menjelang penghujung tahun 2024, sejumlah emiten terkemuka siap membagikan dividen interim. Langkah ini…
Kokoinves.com - PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan induk yang fokus pada pengembangan energi…
Kokoinves.com - Hero Global Investment Tbk. (HGII), sebuah perusahaan holding yang fokus pada sektor energi…
Kokoinves.com - Pasar saham Indonesia diproyeksikan memiliki prospek yang sangat menjanjikan pada tahun 2025. Optimisme…
Kokoinves.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), salah satu emiten perbankan terbesar di…
Kokoinves.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), melalui anak usahanya, PT Bangun Kosambi…