Blog

BTC Melonjak ke US$61.000: Penurunan Suku Bunga The Fed Jadi Pendorong Utama

Kokoinves.com – Pada hari Selasa (17/9/2024), Bitcoin mencatat kenaikan harga terbesar dalam lebih dari sebulan. Nilai BTC melonjak ke US$61.000, naik sebesar 6,4 persen hanya dalam satu hari perdagangan.

BTC baru-baru ini melonjak mencapai level US$61.000, didorong oleh harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga. Banyak investor optimis bahwa penurunan suku bunga dapat mendorong lebih banyak likuiditas ke pasar. Meningkatkan minat terhadap aset kripto seperti Bitcoin.

Selain itu, sentimen positif di pasar kripto secara umum, ditambah dengan adopsi yang semakin meluas, juga turut berkontribusi pada kenaikan harga. Namun, fluktuasi harga yang tajam tetap menjadi risiko bagi investor. Jadi penting untuk tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter yang dapat mempengaruhi pasar.

Lonjakan ini tidak datang tanpa alasan, ekspektasi penurunan suku bunga dari bank sentral AS menjadi pendorong utama pergerakan pasar ini.

Faktor-faktor Pendorong

  1. Harapan Penurunan Suku Bunga: Dengan inflasi yang menunjukkan tanda-tanda mereda.  Spekulasi mengenai potensi penurunan suku bunga oleh The Fed mulai meningkat. Jika suku bunga diturunkan, biaya pinjaman akan lebih murah, yang dapat meningkatkan pengeluaran dan investasi, serta mendorong aliran modal ke pasar aset digital.
  2. Likuiditas Pasar: Penurunan suku bunga biasanya disertai dengan peningkatan likuiditas di pasar. Ketika uang lebih mudah diakses, investor cenderung mencari peluang di aset yang lebih berisiko, termasuk Bitcoin. Ini dapat menciptakan momentum bullish yang lebih besar dalam waktu dekat.
  3. Sentimen Pasar yang Positif: Selain harapan terkait suku bunga, sentimen positif di kalangan investor kripto juga berperan penting. Adopsi yang terus meningkat, baik dari institusi besar maupun individu, menunjukkan bahwa lebih banyak orang melihat Bitcoin sebagai penyimpan nilai atau sebagai alternatif investasi.
  4. Keberlanjutan Teknologi Blockchain: Inovasi dalam teknologi blockchain dan pengembangan aplikasi desentralisasi (dApps) terus menarik perhatian. Ini meningkatkan minat dan kepercayaan terhadap ekosistem kripto secara keseluruhan.

Ekspektasi Pasar Terhadap Kebijakan The Fed

Berdasarkan laporan Bloomberg, optimisme bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga telah menyulut harapan para pelaku pasar. Dengan pasar yang memperkirakan kemungkinan 55 persen penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan mendatang, investor melihat ini sebagai peluang emas.

Penurunan suku bunga biasanya menguntungkan aset-aset berisiko seperti BTC. Karena investor mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan obligasi atau simpanan di bank yang menawarkan bunga lebih rendah.

Selain faktor kebijakan moneter, keputusan MicroStrategy Inc. untuk menjual obligasi konversi guna membeli lebih banyak BTC juga turut mendorong minat pasar terhadap aset digital ini.

Beberapa hari lalu, MicroStrategy mengumumkan akan mengumpulkan dana melalui penjualan obligasi tersebut. Langkah ini dianggap sebagai bentuk dukungan kuat terhadap Bitcoin, mengingat perusahaan tersebut telah lama dikenal sebagai salah satu pembeli institusional terbesar Bitcoin.

Baca Juga : Resesi Bisa Guncang Pasar Bitcoin dan Ethereum: Apa yang Harus Diketahui Investor?

Potensi Keuntungan Bagi Investor BTC Melonjak

Dengan kombinasi faktor ini, tidak mengherankan bahwa banyak investor kini memperkirakan peluang keuntungan yang signifikan dari Bitcoin.

Penurunan suku bunga cenderung melemahkan nilai dolar AS, sehingga aset seperti Bitcoin yang tidak terpengaruh langsung oleh kebijakan moneter, menjadi pilihan yang lebih menarik.

Apalagi, langkah besar dari perusahaan seperti MicroStrategy semakin menambah keyakinan bahwa Bitcoin akan tetap menjadi aset yang relevan di masa mendatang.

Meskipun sentimen positif mendominasi pasar saat ini, penting untuk diingat bahwa volatilitas Bitcoin tetap tinggi.

Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan besar yang menunjukkan dukungannya, serta prospek kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed, Bitcoin tampaknya berada di jalur yang menguntungkan.

Aset ini mungkin akan terus mengalami peningkatan, terutama jika kondisi makroekonomi global tetap mendukung.

admin

Recent Posts

IHSG Terus Menanjak, Peluang Menembus 8.000 Semakin Terbuka Lebar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi besar untuk menembus level psikologis 8.000. Didorong oleh…

5 days ago

Saham ADRO Jadi Inceran? Paling Diperhatikan di Bursa Efek!

Kokoinves.com - Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADRO) jadi inceran pelaku pasar di sesi…

3 months ago

ADRO Siapkan Buyback Saham Rp 4 Triliun Harga Saham Melonjak Tajam

Kokoinves.com - PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), salah satu perusahaan tambang batu bara terkemuka…

3 months ago

Dividen TOTL 2025: Peluang Investasi Menarik dengan Yield Tinggi

Kokoinves.com - PT Total Bangun Persada Tbk (kode saham: TOTL), emiten sektor konstruksi yang sudah…

3 months ago

Saham KRYA Disuspensi Bursa Tapi Investor Tetap Antusias

Kokoinves.com - Saham PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) mengalami lonjakan luar biasa dalam…

3 months ago

Prospek Saham Bank Mandiri (BMRI): Target Naik ke Rp 6.000-an Dividen Tinggi Jadi Daya Tarik

Kokoinves.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang…

4 months ago