Kokoinves.com – Pada hari Selasa (17/9/2024), Bitcoin mencatat kenaikan harga terbesar dalam lebih dari sebulan. Nilai BTC melonjak ke US$61.000, naik sebesar 6,4 persen hanya dalam satu hari perdagangan.
Bitcoin baru-baru ini mencapai level US$61.000, didorong oleh harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga. Banyak investor optimis bahwa penurunan suku bunga dapat mendorong lebih banyak likuiditas ke pasar, meningkatkan minat terhadap aset kripto seperti Bitcoin.
Selain itu, sentimen positif di pasar kripto secara umum, ditambah dengan adopsi yang semakin meluas, juga turut berkontribusi pada kenaikan harga. Namun, fluktuasi harga yang tajam tetap menjadi risiko bagi investor, jadi penting untuk tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter yang dapat mempengaruhi pasar.
Lonjakan ini tidak datang tanpa alasan, ekspektasi penurunan suku bunga dari bank sentral AS menjadi pendorong utama pergerakan pasar ini.
Berdasarkan laporan Bloomberg, optimisme bahwa The Fed akan segera menurunkan suku bunga telah menyulut harapan para pelaku pasar. Dengan pasar yang memperkirakan kemungkinan 55 persen penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan mendatang, investor melihat ini sebagai peluang emas.
Penurunan suku bunga biasanya menguntungkan aset-aset berisiko seperti BTC, karena investor mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan obligasi atau simpanan di bank yang menawarkan bunga lebih rendah.
Selain faktor kebijakan moneter, keputusan MicroStrategy Inc. untuk menjual obligasi konversi guna membeli lebih banyak BTC juga turut mendorong minat pasar terhadap aset digital ini.
Beberapa hari lalu, MicroStrategy mengumumkan akan mengumpulkan dana melalui penjualan obligasi tersebut. Langkah ini dianggap sebagai bentuk dukungan kuat terhadap Bitcoin, mengingat perusahaan tersebut telah lama dikenal sebagai salah satu pembeli institusional terbesar Bitcoin.
Baca Juga : Resesi Bisa Guncang Pasar Bitcoin dan Ethereum: Apa yang Harus Diketahui Investor?
Dengan kombinasi faktor ini, tidak mengherankan bahwa banyak investor kini memperkirakan peluang keuntungan yang signifikan dari Bitcoin.
Penurunan suku bunga cenderung melemahkan nilai dolar AS, sehingga aset seperti Bitcoin yang tidak terpengaruh langsung oleh kebijakan moneter, menjadi pilihan yang lebih menarik.
Apalagi, langkah besar dari perusahaan seperti MicroStrategy semakin menambah keyakinan bahwa Bitcoin akan tetap menjadi aset yang relevan di masa mendatang.
Meskipun sentimen positif mendominasi pasar saat ini, penting untuk diingat bahwa volatilitas Bitcoin tetap tinggi.
Namun, dengan semakin banyaknya perusahaan besar yang menunjukkan dukungannya, serta prospek kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed, Bitcoin tampaknya berada di jalur yang menguntungkan.
Aset ini mungkin akan terus mengalami peningkatan, terutama jika kondisi makroekonomi global tetap mendukung.
Kokoinves.com - Menjelang penghujung tahun 2024, sejumlah emiten terkemuka siap membagikan dividen interim. Langkah ini…
Kokoinves.com - PT Hero Global Investment Tbk (HGII), perusahaan induk yang fokus pada pengembangan energi…
Kokoinves.com - Hero Global Investment Tbk. (HGII), sebuah perusahaan holding yang fokus pada sektor energi…
Kokoinves.com - Pasar saham Indonesia diproyeksikan memiliki prospek yang sangat menjanjikan pada tahun 2025. Optimisme…
Kokoinves.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), salah satu emiten perbankan terbesar di…
Kokoinves.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), melalui anak usahanya, PT Bangun Kosambi…