Kokoinves.com – PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali menunjukkan komitmennya kepada para pemegang saham dengan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Senin, 28 April 2025, Prodia mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp162 miliar atau setara Rp172,92 per saham. Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menyampaikan bahwa dividen ini setara dengan 60% dari laba bersih perusahaan yang mencapai Rp270,19 miliar.
“Pembagian dividen ini merupakan bentuk apresiasi perusahaan atas kepercayaan yang diberikan pemegang saham terhadap kinerja Prodia sepanjang tahun lalu,” ujar Liana dalam paparan publik di Jakarta.
Sejak tahun 2021, Prodia secara konsisten membagikan 60% dari laba bersihnya sebagai dividen kepada pemegang saham. Konsistensi ini mencerminkan komitmen kuat manajemen dalam menjaga hubungan baik dengan para stakeholder sekaligus menunjukkan stabilitas kinerja keuangan perseroan.
Tahun ini, Prodia menargetkan pertumbuhan yang lebih kuat, dengan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp250 hingga Rp300 miliar. Sebesar Rp150-200 miliar akan difokuskan untuk pengembangan bisnis inti perseroan, sementara sisanya Rp100 miliar dialokasikan untuk anak usaha.
Tidak hanya fokus pada penguatan kinerja internal, Prodia juga merencanakan langkah strategis besar lainnya: membawa anak usahanya. PT Prodia Diagnostic Line (Proline), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (IPO). Liana mengungkapkan bahwa rencana IPO Proline ditargetkan berlangsung dalam tiga tahun ke depan, meski jadwal tersebut bisa saja disesuaikan jika terdapat perubahan kondisi pasar.
“Proline menunjukkan pertumbuhan produksi yang stabil sekitar 5–10% per tahun. Ini menjadi landasan optimisme kami untuk membawa Proline menuju IPO,” tambah Liana.
Pada 2024, PRDA memperkuat posisinya di bidang laboratorium diagnostik dengan mengakuisisi 39% saham Proline. Direktur Bisnis dan Pemasaran Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati, menegaskan bahwa akuisisi ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasok dan sebagai investasi strategis dalam pengembangan layanan laboratorium klinik di Indonesia.
Proline sendiri telah memenuhi standar mutu alat kesehatan dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40%, memenuhi syarat untuk terlibat dalam berbagai proyek pemerintah. Hal ini semakin memperkokoh posisi Proline dalam industri alat kesehatan nasional.
Prodia tak hanya fokus pada bisnis semata, tetapi juga aktif mendukung pengembangan ilmu kedokteran dan precision medicine di Indonesia. Hingga saat ini, perusahaan telah membangun kemitraan dengan 52 institusi riset dan pendidikan, memperlihatkan komitmen kuat dalam inovasi dan edukasi kesehatan.
Baca Juga : Dividen Rp 300 per Saham LPPF: Peluang Investasi Menarik dengan Yield Tinggi 14,77%
Dalam upaya mendorong kinerja 2025, Prodia merancang berbagai strategi bisnis, antara lain:
Peningkatan Jumlah Tes Esoterik
Memperluas penawaran tes esoterik kepada pelanggan untuk meningkatkan pendapatan.
Pengembangan Outlet POC (Point of Care)
Menambah jumlah outlet yang berstatus POC agar layanan semakin dekat dengan pelanggan.
Optimalisasi Segmentasi Layanan Klinik
Memperbaiki dan memperjelas segmentasi layanan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang lebih spesifik.
Penguatan Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan
Prodia akan memperluas kolaborasi dengan BPJS untuk meningkatkan aksesibilitas layanan diagnostik bagi masyarakat.
Pendirian Genomic Sites
Memperkuat kehadiran di bidang genomic dengan mendirikan lokasi-lokasi khusus pengujian genetika.
Inovasi Digital melalui Aplikasi Kesehatan
Pengembangan fitur baru dalam aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor untuk meningkatkan layanan berbasis digital.
Ekspansi Jejaring Rujukan di Asia Tenggara
Melalui program SEA Referral, Prodia berambisi memperluas jejaring rujukan diagnostik ke tingkat regional.
Kampanye Edukasi dan Promosi Bisnis Berbasis ESG
Prodia konsisten menjalankan edukasi kesehatan kepada publik, sekaligus menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam operasional bisnis.
Dengan konsistensi dalam membagikan dividen PRDA, rencana IPO anak usaha, akuisisi strategis, serta inovasi berkelanjutan dalam layanan dan teknologi. PT Prodia Widyahusada Tbk semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin di industri laboratorium klinik dan diagnostik di Indonesia. Melalui strategi jangka panjang ini, Prodia optimistis dapat terus bertumbuh dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingannya.
Kokoinves.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang…
Kokoinves.com - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), salah satu produsen komponen otomotif terbesar di Indonesia,…
Kokoinves.com - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), perusahaan distribusi buah segar terkemuka di Indonesia,…
Kokoinves.com - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), salah satu raksasa ritel ternama di Indonesia…
Kokoinves.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara tengah bersiap mengambil langkah strategis…
Kokoinves.com - Hari ini, 10 April 2025, menjadi hari yang sangat krusial bagi para investor…