Bursa & Saham

Dividen Tahun Ini Berpotensi Lebih Kecil? Simak Analisis dan Prospeknya!

Kokoinves.com – Pasar saham Indonesia terus mengalami dinamika yang dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal. Salah satu kekhawatiran yang mencuat adalah potensi dividen tahunan yang lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya. Apa saja faktor yang memengaruhi kondisi ini? Mari simak analisis berikut.

Tekanan IHSG Akibat Faktor Eksternal

VP Head of Marketing, Strategy & Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi Kasmarandana, mengungkapkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan akibat beberapa faktor. Salah satu penyebab utama adalah kebijakan tarif Amerika Serikat yang memengaruhi pasar global, termasuk indeks Dow Jones dan Nasdaq. Kondisi ini menyebabkan sentimen negatif di pasar keuangan Indonesia.

Selain itu, aksi jual oleh investor asing yang masih berlangsung turut berkontribusi terhadap pelemahan IHSG. Pada perdagangan terakhir, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,79% ke level 6.545,85.

Pelemahan Rupiah dan Kinerja Emiten di Bawah Ekspektasi

Faktor lain yang turut menjadi perhatian dividen menjadi kecil adalah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kondisi ini menambah tekanan bagi emiten, terutama yang memiliki utang dalam mata uang asing. Selain itu, laporan kinerja keuangan beberapa emiten, khususnya saham blue chip, tidak memenuhi ekspektasi pasar. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi penurunan dividen tahunan.

Meskipun demikian, IHSG masih bertahan di atas level support psikologis 6.500. Indikator teknikal Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan tren penguatan, memberikan harapan bagi pelaku pasar.

Potensi Rebound IHSG dan Peluang Saham

Menurut Oktavianus, peluang penguatan IHSG masih terbuka, terutama dalam perdagangan Rabu (12/3/2025). Rentang pergerakan diprediksi berada pada level support 6.440 dan resistance 6.630. Selain faktor teknikal, sentimen pembagian dividen dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) juga menjadi faktor pendukung bagi penguatan indeks.

Beberapa saham yang direkomendasikan dalam momentum ini antara lain:

  • PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) – Target harga: 2.830
  • PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) – Target harga: 5.800
  • PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) – Target harga: 10.400

Sektor Perbankan dan Consumer Discretionary Jadi Andalan

Sektor perbankan dan consumer discretionary diprediksi menjadi pendorong utama IHSG dalam beberapa bulan ke depan. Jika laporan kinerja kuartal I-2025 menunjukkan pertumbuhan positif, maka peluang bagi IHSG untuk mengalami rebound semakin besar. Investor disarankan untuk mencermati saham-saham di sektor ini sebagai bagian dari strategi investasi mereka.

Baca Juga : Potensi Dividen Yield TUGU Capai 7,9% Peluang Menarik bagi Investor

Masih Ada Peluang di Tengah Tekanan Pasar

Meskipun tekanan pasar masih tinggi akibat faktor global dan pelemahan rupiah, peluang rebound IHSG tetap terbuka. Jika sentimen global mereda dan laporan keuangan emiten membaik, maka pasar berpotensi mengalami pemulihan. Investor disarankan untuk tetap waspada namun juga mengambil peluang dalam kondisi pasar yang dinamis ini.

Dengan strategi investasi yang tepat dan pemilihan saham yang selektif, investor masih dapat meraih keuntungan di tengah ketidakpastian ekonomi. Tetap pantau perkembangan pasar dan manfaatkan peluang yang ada!

admin

Recent Posts

BlackRock Resmi Akuisisi Aligned Data Centers dengan Nilai Transaksi $20 Miliar

Dalam langkah yang menandai tonggak baru di dunia infrastruktur kecerdasan buatan. Konsorsium yang dipimpin oleh…

14 hours ago

Corporate Actions and Happy Hapsoro Ambition Soar 6,500% Behind CBRE Stock Surge

The Big Plan Behind the Surge in CBRE Affiliate Happy Hapsoro's Shares Shares of PT…

7 days ago

Oil Price Outlook Holds Steady Amid Supply Glut Concerns and Geopolitical Uncertainty

“The oil market currently caught between two powerful forces: geopolitical instability and the gradual unwinding…

2 weeks ago

Bank of Montreal Considers Selling Some U.S. Branches Amid Strategic Shift

The Bank of Montreal (BMO) has recently taken steps to explore the potential sale of…

3 weeks ago

Jefferies Strengthens Partnership with Japan’s Sumitomo Mitsui, Expanding Global Reach

Jefferies Financial Group, a prominent Wall Street investment bank, is deepening its partnership with Japan’s…

4 weeks ago

Merdeka Gold (EMAS) Shares Hold IPO, Targeting Funds of Up to IDR 4.88 Trillion

The Indonesian capital market welcomes a new player. PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) EMAS…

1 month ago