Kokoinves.com – Hero Global Investment Tbk. (HGII), sebuah perusahaan holding yang fokus pada sektor energi baru terbarukan, resmi mengumumkan rencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO). Langkah ini mencerminkan ambisi perusahaan untuk memperluas cakupan bisnisnya dan memperkuat posisinya dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
Rincian Penawaran Saham IPO HGII
HGII berencana melepas sebanyak 1,3 miliar saham biasa, yang setara dengan 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan nilai nominal Rp25 per saham, harga penawaran dipatok pada kisaran Rp200 hingga Rp230 per saham. Apabila seluruh saham terjual pada harga tertinggi, HGII diperkirakan dapat mengumpulkan dana hingga Rp299 miliar. Dana segar ini akan menjadi sumber pendanaan strategis untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan.
Rencana Alokasi Dana IPO
Dalam prospektusnya, HGII menjelaskan alokasi dana hasil IPO secara terperinci. Berikut adalah rincian penggunaannya:
1. Setoran Modal untuk PT Siantar Sitanduk Energi (SSE)
Sebagian besar dana, yakni 66%, akan dialokasikan sebagai setoran modal kepada anak usaha utama, PT Siantar Sitanduk Energi (SSE). SSE bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga air dan berbagai proyek energi terbarukan lainnya. Dana ini akan digunakan untuk belanja modal, termasuk pengembangan infrastruktur pembangkit, serta sebagai modal kerja guna mendukung aktivitas operasional dan ekspansi perusahaan.
2. Setoran Modal untuk PT Multiprima Hidro Energi (MHE)
Sebanyak 31% dana IPO direncanakan untuk setoran modal kepada PT Multiprima Hidro Energi (MHE). Sama seperti SSE, dana ini akan dialokasikan untuk keperluan belanja modal dan modal kerja. MHE berfokus pada proyek pembangkit listrik tenaga air dan terus memperluas kapasitasnya dalam mendukung kebutuhan energi hijau di Indonesia.
3. Modal Kerja Perseroan
Sisa 3% dana hasil IPO akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional Hero Global Investment sebagai perusahaan induk. Dana ini meliputi kebutuhan eksplorasi, biaya operasional, hingga studi awal (pre-feasibility study) untuk berbagai proyek energi baru terbarukan, seperti tenaga air, biomassa, biogas, dan energi surya. Pendanaan ini penting untuk mempercepat inovasi dan meningkatkan daya saing perusahaan dalam sektor energi terbarukan.
Struktur Kepemilikan Saham Setelah IPO
Saat ini, Hero Global Investment dikendalikan oleh tiga pemegang saham utama, yaitu:
- Hendriarto Thamrin: 33%
- Rudy Chandra: 34%
- Robert Njo: 33%
Namun, setelah proses IPO selesai, ketiganya akan mengalami dilusi kepemilikan, menjadi:
- Hendriarto Thamrin: 26,4%
- Rudy Chandra: 27,2%
- Robert Njo: 26,4%
Penurunan ini merupakan konsekuensi dari penerbitan saham baru kepada publik sebagai bagian dari IPO.
Jadwal Penting IPO HGII
Untuk memfasilitasi proses IPO, HGII telah menetapkan jadwal yang terperinci. Berikut adalah tahapan penting yang perlu diperhatikan oleh calon investor:
- Masa Penawaran Awal: 18-23 Desember 2024
- Perkiraan Tanggal Efektif: 31 Desember 2024
- Masa Penawaran Umum: 3-7 Januari 2025
- Tanggal Penjatahan: 7 Januari 2025
- Distribusi Saham secara Elektronik: 8 Januari 2025
- Pencatatan Saham di BEI: 9 Januari 2025
Jadwal ini memberikan gambaran bagi investor mengenai tahapan proses IPO, mulai dari penawaran awal hingga pencatatan saham di bursa.
Baca Juga : Masa Depan Cerah Pasar Saham Indonesia di Tahun 2025: Optimisme, Peluang, dan Tantangan
Prospek Bisnis dan Potensi HGII
Hero Global Investment memiliki visi jangka panjang untuk menjadi salah satu pemain utama di sektor energi baru terbarukan. Dengan fokus pada energi hijau, perusahaan ini diharapkan mampu memanfaatkan momentum transisi energi di Indonesia yang semakin didorong oleh kebutuhan akan sumber energi ramah lingkungan.
1. Tren Positif di Sektor Energi Terbarukan
Permintaan terhadap energi bersih terus meningkat, seiring dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target nol emisi karbon pada tahun 2060. HGII, melalui anak-anak usahanya seperti SSE dan MHE, berada pada posisi strategis untuk memanfaatkan peluang ini, khususnya di sektor pembangkit listrik tenaga air, biomassa, dan energi surya.
2. Keunggulan Kompetitif
Dengan alokasi dana IPO yang terencana, HGII memiliki kemampuan untuk mempercepat pengembangan infrastruktur dan teknologi yang mendukung proyek-proyek energi terbarukan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat daya saing perusahaan di pasar.