Saham RATU

Kokoinves.com – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) resmi mencatatkan saham nya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (8 Januari 2025). Kehebohan langsung terjadi di lantai bursa, dengan harga saham RATU melonjak signifikan sebesar 24,78% hingga mencapai Rp 1.435 per saham, menyentuh batas auto rejection atas (ARA). Antrean pembelian saham yang membeludak menjadi bukti tingginya minat pasar terhadap emiten baru ini. Apa yang membuat saham RATU begitu diminati? Bagaimana strategi bisnis perusahaan ke depan? Berikut ulasan lengkapnya.

Lonjakan Saham RATU dan Antrean Beli yang Membeludak

Pada hari pertama perdagangan di pasar sekunder, antrean beli saham RATU mencatatkan angka fantastis, mencapai 12,3 juta lot saham. Hal ini mencerminkan betapa besar kepercayaan investor terhadap potensi perusahaan. Namun, yang menarik, volume transaksi masih tergolong rendah, dengan hanya 363,6 ribu saham yang diperdagangkan.

Frekuensi transaksi tercatat sebanyak 1.556 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp 522,63 juta. Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun permintaan tinggi, hanya sedikit pemegang saham yang bersedia melepas saham RATU, bahkan di harga tertinggi sekalipun. Situasi ini semakin memperkuat daya tarik saham RATU sebagai aset investasi jangka panjang.

Kesuksesan IPO RATU: Angka Oversubscription yang Luar Biasa

Kesuksesan saham RATU di pasar sekunder tak lepas dari performa gemilangnya saat penawaran umum perdana (IPO). Dalam IPO yang berlangsung pada 2–6 Januari 2025, RATU berhasil menghimpun dana sebesar Rp 624 miliar melalui pelepasan 543.010.800 saham kepada publik dengan harga penawaran Rp 1.150 per saham.

Antusiasme pasar terhadap IPO ini sangat tinggi, tercermin dari oversubscription yang mencapai 313,15 kali. Sebanyak 137.932 investor berpartisipasi, menjadikan RATU salah satu IPO paling sukses dalam sejarah pasar modal Indonesia.

Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para investor atas kepercayaan yang diberikan. Dalam sambutannya, ia menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja, mengembangkan inovasi, serta memberikan yang terbaik bagi para pemegang saham,” ujar Alexandra di Gedung BEI, Jakarta Selatan.

Strategi Pemanfaatan Dana IPO Saham RATU

Dana yang berhasil dihimpun dari IPO akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Fokus utama alokasi dana ini adalah:

  1. Pengembangan Blok Cepu
    Sebagian besar dana akan dialokasikan untuk pengembangan dan peningkatan produksi minyak di Blok Cepu. Langkah ini tidak hanya mendukung target produksi perusahaan tetapi juga sejalan dengan visi untuk meningkatkan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional.
  2. Pengembangan Blok Jabung
    Sebagian dana juga akan diarahkan untuk pengembangan cadangan migas di Blok Jabung. Langkah ini bertujuan memastikan keberlanjutan operasional dan memaksimalkan potensi cadangan energi di blok tersebut.
  3. Kebutuhan Operasional
    Sisa dana IPO akan digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan operasional perusahaan, termasuk penguatan struktur keuangan dan pengembangan bisnis lainnya.

Komitmen RATU Terhadap Tata Kelola yang Baik

RATU menegaskan bahwa semua langkah strategis ini dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Perusahaan berkomitmen untuk menjaga transparansi, meningkatkan inovasi, dan memberikan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.

Alexandra juga menyatakan bahwa perusahaan akan terus berfokus pada pengembangan energi berkelanjutan dan memastikan bahwa langkah-langkah strategis yang diambil memberikan manfaat jangka panjang bagi pemegang saham.

Baca Juga : Dividen BYAN Rp 4,83 Triliun: Kinerja Cemerlang Emiten Batu Bara

Peluang dan Tantangan yang Dihadapi RATU

Sebagai emiten ke-3 yang melantai di BEI pada tahun 2025, RATU menghadapi tantangan besar untuk mempertahankan kepercayaan pasar. Beberapa tantangan utama termasuk fluktuasi harga minyak dunia, dinamika geopolitik, dan persaingan di industri energi.

Namun, peluang tetap terbuka lebar mengingat prospek industri energi di Indonesia yang masih sangat menjanjikan. Dengan meningkatnya kebutuhan energi nasional, RATU memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang.

Selain itu, strategi diversifikasi bisnis dan fokus pada pengembangan teknologi energi baru dapat menjadi keunggulan kompetitif RATU di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *