menu
Bursa & Saham

Prospek Saham Bank Mandiri (BMRI): Target Naik ke Rp 6.000-an Dividen Tinggi Jadi Daya Tarik

Kokoinves.comPT Bank Mandiri Tbk (BMRI) merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang terus menunjukkan kinerja impresif. Dengan basis pelanggan yang luas, jaringan cabang yang masif, serta transformasi digital yang agresif, BMRI menjadi tulang punggung sektor perbankan nasional. Di tengah ketidakpastian global dan dinamika ekonomi domestik, Saham Bank Mandiri tetap menunjukkan ketangguhan dan mampu mencatatkan pertumbuhan signifikan.

Menurut riset terbaru Phintraco Sekuritas, Bank Mandiri memiliki posisi strategis yang kuat di segmen wholesale banking. Hal ini memungkinkan BMRI untuk menangkap peluang ekspansi kredit, terutama seiring dengan mulai pulihnya konsumsi domestik dan meningkatnya investasi dari sektor swasta maupun pemerintah.

Katalis Pertumbuhan Saham Bank Mandiri: Konsumsi Domestik, Investasi, dan Hilirisasi

Peningkatan konsumsi dalam negeri menjadi katalis utama yang mendongkrak penyaluran kredit perbankan. Masyarakat yang mulai aktif berbelanja dan bertransaksi pasca pandemi mendorong permintaan kredit dari segmen rumah tangga dan usaha kecil-menengah. Di sisi lain, realisasi investasi pemerintah untuk proyek-proyek infrastruktur serta dorongan hilirisasi industri oleh pemerintah menjadi peluang besar bagi Bank Mandiri dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif.

BMRI dinilai mampu memainkan peran strategis dalam menyalurkan kredit ke proyek-proyek besar, termasuk proyek infrastruktur, energi, dan manufaktur. Dengan keunggulan di segmen wholesale, Bank Mandiri berpotensi menjadi mitra utama berbagai proyek strategis nasional.

Digitalisasi: Livin’ Jadi Motor Pertumbuhan Pendapatan Non-Bunga

Salah satu kekuatan Bank Mandiri terletak pada adaptasi digital yang cepat dan inovatif. Aplikasi Livin’ by Mandiri terus mencatatkan pertumbuhan pengguna aktif yang signifikan dan berhasil menjadi salah satu super app keuangan terkemuka di Indonesia.

Pada kuartal pertama 2025 (3M25), kontribusi Livin’ terhadap pendapatan non-bunga (non-interest income) tumbuh sebesar 19,8% secara tahunan (YoY). Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi bukan hanya alat efisiensi, tetapi juga sumber pendapatan baru yang menjanjikan.

Dengan integrasi fitur seperti pembayaran tagihan, pembelian produk investasi, pinjaman digital, dan QRIS, Livin’ mampu mendorong engagement pengguna dan menciptakan ekosistem digital yang kuat. Pendapatan dari transaksi digital, biaya administrasi, dan layanan perbankan elektronik terus meningkat, mendukung diversifikasi sumber pendapatan BMRI.

Pertumbuhan Kuat Pendapatan Bunga dan Laba Bersih

Dalam laporan keuangannya, Bank Mandiri mencatat pendapatan bunga (interest income) yang tumbuh sebesar 11,5% YoY pada 3M25. Meskipun beban bunga (interest expense) meningkat 24,4% YoY, BMRI tetap mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 13,2 triliun, tumbuh 3,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Net Interest Margin (NIM) BMRI memang mengalami penurunan menjadi 4,8% (-27 bps YoY), namun masih berada dalam batas aman. Manajemen menargetkan NIM untuk FY25 berada di kisaran 5,0%-5,2%, sedikit lebih rendah dari target tahun 2024 sebesar 5,0%-5,3%.

Optimisme terhadap pertumbuhan laba tetap tinggi, mengingat strategi efisiensi biaya operasional dan optimalisasi portofolio kredit yang terus dijalankan oleh manajemen.

Saham BMRI: Potensi Upside hingga 29%, Rekomendasi Buy Ditegaskan

Pada 30 April 2025, saham BMRI ditutup di level Rp 4.890 per saham. Phintraco Sekuritas mempertahankan rating buy dengan target harga wajar di Rp 6.325 per saham. Artinya, terdapat potensi kenaikan (upside) sebesar 29,35%.

Valuasi tersebut tidak hanya didasarkan pada pertumbuhan laba dan pendapatan bunga, tetapi juga memperhitungkan prospek jangka panjang dari digitalisasi, pertumbuhan ekonomi nasional, dan ekspektasi suku bunga yang stabil.

Bagi investor yang mencari saham fundamental kuat dengan prospek pertumbuhan berkelanjutan, BMRI menjadi pilihan yang menarik di tengah ketidakpastian pasar modal global.

Dividen Besar Saham Bank Mandiri Jadi Daya Tarik Utama

Salah satu keunggulan utama saham BMRI adalah konsistensinya dalam membagikan dividen tunai yang tinggi. Pada tahun buku 2024, Bank Mandiri mengalokasikan Rp 43,5 triliun sebagai dividen tunai atau setara Rp 466,18 per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan pada 23 April 2025.

Kebijakan ini memperkuat daya tarik saham BMRI, terutama bagi investor institusi dan ritel yang mengincar pendapatan pasif. Dengan dividend yield yang menarik, BMRI dianggap sebagai salah satu saham dividend darling di Bursa Efek Indonesia.

Komitmen Bank Mandiri untuk membagikan dividen secara konsisten juga mencerminkan kestabilan keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas yang kuat.

Baca Juga : Dividen AUTO Final Rp 641 Miliar: Strategi Apresiasi Pemegang Saham

BMRI Pilihan Ideal untuk Investasi Jangka Panjang

Dengan kombinasi kinerja keuangan yang solid, strategi digitalisasi yang agresif, dukungan makroekonomi. Kebijakan dividen yang menarik, saham Bank Mandiri (BMRI) layak menjadi bagian dari portofolio investasi jangka panjang. Potensi kenaikan harga menuju Rp 6.000-an dan rekam jejak pertumbuhan yang konsisten menjadikan BMRI salah satu saham terbaik di sektor perbankan Indonesia.

Bagi investor yang mencari keseimbangan antara capital gain dan pendapatan dividen, BMRI adalah pilihan yang sangat kompetitif. Dengan rating buy dari berbagai analis dan prospek jangka panjang yang kuat, sekarang mungkin saat yang tepat untuk mempertimbangkan BMRI dalam strategi investasi Anda.

admin

Recent Posts

Dividen AUTO Final Rp 641 Miliar: Strategi Apresiasi Pemegang Saham

Kokoinves.com - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), salah satu produsen komponen otomotif terbesar di Indonesia,…

1 week ago

Pendapatan Saham BUAH Meningkat Tajam Target Omzet 2024 Terlampaui

Kokoinves.com - PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH), perusahaan distribusi buah segar terkemuka di Indonesia,…

1 week ago

Dividen PRDA: Komitmen Konsisten kepada Pemegang Saham Hingga Bocoran IPO Anak Usaha

Kokoinves.com - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali menunjukkan komitmennya kepada para pemegang saham dengan…

1 week ago

Dividen Rp 300 per Saham LPPF: Peluang Investasi Menarik dengan Yield Tinggi 14,77%

Kokoinves.com - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), salah satu raksasa ritel ternama di Indonesia…

3 weeks ago

Strategi Danantara di Pasar Modal: Menanti Dividen dan Membidik Saham Potensial

Kokoinves.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI) Danantara tengah bersiap mengambil langkah strategis…

3 weeks ago

Cum Dividen BBRI: Kesempatan Terakhir Mengamankan Dividen

Kokoinves.com - Hari ini, 10 April 2025, menjadi hari yang sangat krusial bagi para investor…

4 weeks ago