Kokoinves.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan penguatan yang menggembirakan pada Senin (18/11/2024). Dibuka di level 7.166,53, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 0,07% dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya. Berdasarkan data RTI Business, indeks bergerak dalam rentang 7.151,72 hingga 7.166,55 dalam beberapa menit pertama perdagangan. Pada saat itu, terdapat 201 saham yang menguat, 196 saham melemah, dan 199 saham stagnan.
Selain itu, kapitalisasi pasar IHSG mencapai angka fantastis, yakni Rp12.107,74 triliun, yang menunjukkan sentimen positif di pasar saham. Saham-saham emiten Grup Bakrie, seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), menjadi perhatian utama karena performa cemerlang mereka.
Performa Saham Grup Bakrie: Kenaikan Signifikan BUMI dan BRMS
Pada perdagangan hari ini, saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menunjukkan kenaikan harga sebesar 3,36%, mencapai level Rp154 per lembar saham. Saham ini terus menjadi salah satu pilihan investor yang optimis terhadap prospek industri energi di Indonesia.
Sementara itu, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) bahkan mencatatkan lonjakan yang lebih tinggi, yaitu sebesar 8,5%, dengan harga mencapai Rp434 per lembar saham. Lonjakan ini menunjukkan minat yang kuat dari investor terhadap sektor mineral yang dimiliki perusahaan ini.
Kinerja emiten lain dari Grup Bakrie juga tidak kalah menarik. Saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) naik sebesar 4,31% hingga menyentuh level Rp121 pada perdagangan hari ini. Kenaikan ini memperlihatkan sentimen positif pasar terhadap portofolio Grup Bakrie secara keseluruhan.
Tidak hanya mencatat kenaikan harga, transaksi saham BUMI dan BRMS juga mencapai nilai yang signifikan. BUMI mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp52,8 miliar, sementara BRMS membukukan transaksi yang jauh lebih besar, yakni Rp189,9 miliar. Hal ini menunjukkan adanya likuiditas tinggi pada kedua saham tersebut.
Top Gainers dan Top Losers Hari Ini
Selain BRMS, beberapa saham lain yang mencatatkan kenaikan signifikan di awal perdagangan antara lain:
- PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk. (NAIK): Menguat 20%
- PT Daaz Bara Lestari Tbk. (DAAZ): Naik sebesar 8,24%
Namun, tidak semua saham mengalami penguatan. Beberapa saham justru masuk dalam daftar top losers, di antaranya:
- PT Era Digital Media Tbk. (AWAN): Turun sebesar 6,59%
- PT Megapolitan Developments Tbk. (EMDE): Melemah 4,93%
- PT Tera Data Indonusa Tbk. (AXIO): Turun 4,76%
Analisis Teknikal dan Proyeksi IHSG
Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (15/11/2024), IHSG mencatatkan pelemahan sebesar 0,74%, ditutup di level 7.161,25. Menurut Valdy Kurniawan, Head of Research Phintraco Sekuritas, pelemahan ini dipengaruhi oleh pelebaran negative slope pada indikator MACD dan pembentukan death cross pada indikator Stochastic RSI. Kedua indikator ini menandakan potensi pelemahan lanjutan IHSG dalam waktu dekat.
“Kami memperkirakan IHSG memiliki potensi untuk melanjutkan pelemahan dengan menguji level support di 7.100,” ungkap Valdy dalam publikasi riset hariannya.
Tim Analis MNC Sekuritas juga memberikan pandangan terkait pergerakan IHSG berdasarkan analisis teknikal mereka. Jika support di level 7.182 berhasil ditembus, skenario terburuk menunjukkan IHSG masih berada dalam fase wave C dari wave. Dalam skenario hitam, IHSG diproyeksikan akan terkoreksi hingga rentang 6.835-6.998, sekaligus menutup gap di area 6.968-6.987.
Namun, pada skenario terbaik, koreksi IHSG hanya akan mencapai level 7.062-7.114 untuk membentuk wave dalam skenario merah. Dalam perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 7.076 dan 6.998, dengan resistance 7.207 dan 7.354.
Baca Juga : Grup Salim Raup Potensi Keuntungan Rp5,8 Triliun dari Saham BUMI
Penguatan IHSG pada awal pekan ini memberikan angin segar bagi pelaku pasar, terutama dengan kinerja cemerlang saham-saham Grup Bakrie seperti BUMI dan BRMS. Meski begitu, investor tetap perlu berhati-hati terhadap potensi koreksi, sebagaimana yang diproyeksikan dalam analisis teknikal. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman terhadap tren pasar, investor dapat memanfaatkan peluang ini untuk meraih keuntungan maksimal.