Saham Antam

Kokoinves.com – Harga emas yang terus meroket memberikan dampak positif bagi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Pada akhir sesi pertama perdagangan Jumat (14/3/2025), saham Antam mengalami lonjakan sebesar 4,89% ke level Rp 1.610 per lembar saham.

Volume transaksi saham Antam tercatat cukup tinggi, dengan total 35,85 juta lembar saham berpindah tangan melalui 6.994 transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 57,07 miliar. Penguatan ini terjadi seiring dengan lonjakan harga emas di pasar global.

Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi

Saat ini, harga emas berada di level US$ 2.989 per ons, berdasarkan data dari Trading Economics. Lonjakan harga emas ini turut mempengaruhi pergerakan saham perusahaan pertambangan emas, termasuk Antam.

Seiring dengan melonjaknya harga emas ke rekor tertinggi, para analis di Wall Street berlomba-lomba menaikkan target harga emas ke level yang lebih tinggi. Macquarie Group, misalnya, memprediksi bahwa harga emas bisa mencapai US$ 3.500 per ons pada kuartal ketiga tahun ini.

Faktor Pemicu Kenaikan Harga Emas

Menurut Yahoo Finance, pada Kamis (13/3/2025), emas berjangka (GC=F) menembus level US$ 2.990 per ons. Kenaikan ini dipicu oleh meningkatnya tensi perang dagang serta rilis data inflasi yang moderat. Kondisi ini menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan lebih cenderung memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Marcus Garvey, Kepala Strategi Komoditas di Macquarie, menyatakan bahwa harga emas terus melampaui ekspektasi mereka. Dalam laporan terbarunya, Macquarie menaikkan perkiraan harga emas untuk kuartal ketiga 2025 dengan rata-rata US$ 3.150 per ons, serta memproyeksikan harga tertinggi mencapai US$ 3.500 per ons.

Baca Juga : Lo Kheng Hong Raih Cuan Besar! Saham ANJT Melejit Hampir 100%

Dampak Kebijakan AS terhadap Emas

Salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga emas adalah kebijakan Presiden AS, Donald Trump, yang secara agresif mengumumkan tarif impor baru. Meskipun tidak selalu langsung diberlakukan, kebijakan ini meningkatkan ketidakpastian geopolitik serta ekspektasi inflasi. Hal ini berkontribusi terhadap penurunan suku bunga riil dan mendukung pergerakan harga emas, meskipun dolar AS mengalami penguatan secara periodik.

Sejalan dengan prediksi Macquarie, para analis dari BNP Paribas juga memperkirakan bahwa harga emas bisa menembus US$ 3.100 per ons pada kuartal kedua tahun ini. David Wilson dari BNP Paribas mencatat bahwa kebijakan perdagangan Trump yang penuh ketidakpastian serta perubahan dinamika hubungan internasional turut memberikan dorongan bagi emas sebagai aset safe haven.

Prospek Saham Antam ke Depan

Dengan tren harga emas yang terus menguat, prospek saham Antam terlihat semakin menjanjikan. Sebagai salah satu perusahaan tambang emas terbesar di Indonesia, Antam memiliki peluang besar untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga emas global.

Para investor di pasar modal pun semakin optimistis terhadap pergerakan saham Antam. Mengingat tren bullish harga emas yang masih berpotensi berlanjut. Jika prediksi para analis mengenai lonjakan harga emas hingga US$ 3.500 per ons terealisasi, bukan tidak mungkin saham Antam akan terus menguat dan menarik minat lebih banyak investor.

Kenaikan harga emas ke level tertinggi memberikan dampak positif bagi saham Antam, yang mengalami lonjakan signifikan dalam perdagangan terbaru. Berbagai faktor, termasuk ketidakpastian geopolitik dan kebijakan suku bunga AS, terus menjadi pendorong utama kenaikan harga emas. Dengan prospek emas yang masih bullish, saham Antam diperkirakan akan tetap menarik bagi para investor dalam waktu dekat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *