Kokoinves.com – Pada perdagangan sesi pertama Kamis, 13 Februari 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan cukup dalam, terkoreksi 60,03 poin atau 0,9%, dan ditutup di level 6.585,7. Penurunan ini mencerminkan sentimen negatif yang menyelimuti pasar saham domestik, meskipun beberapa saham saham perkasa justru berhasil mencatat lonjakan harga lebih dari 20% dan masuk dalam daftar top gainers hari ini.
Faktor-faktor yang memengaruhi penurunan IHSG antara lain:
- Sentimen global terkait ketidakpastian ekonomi
- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
- Aksi ambil untung (profit taking) oleh investor setelah reli sebelumnya
Meski IHSG sedang mengalami tekanan, beberapa saham justru melesat dan mencatat kenaikan luar biasa, bahkan mencapai auto rejection atas (ARA), yakni batas kenaikan maksimal dalam satu hari perdagangan.
Saham Saham Perkasa Top Gainers: Melesat Lebih dari 20%
Beberapa saham saham perkasa yang mengalami kenaikan tajam dan masuk dalam daftar top gainers hari ini adalah:
Saham yang Mencapai Auto Rejection Atas (ARA):
- PT Hatten Bali Tbk (WINE) melonjak 24,8%
- PT Asuransi Bintang Tbk (ASBI) meningkat 24,7%
- PT Fortune Mate Indonesia Tbk (FMII) melesat 24,7%
Saham Lain yang Mengalami Kenaikan Signifikan:
- PT SLJ Global Tbk (SULI) naik 27,1%
- PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) menguat 20,7%
Kenaikan harga saham ini umumnya dipicu oleh beberapa faktor, seperti:
- Minat investor yang tinggi, baik dari ritel maupun institusi
- Kinerja perusahaan yang solid dengan laporan keuangan positif
- Ekspektasi pertumbuhan bisnis yang cerah dalam jangka panjang
- Adanya sentimen positif dari sektor industri terkait
Indeks Saham Saham Perkasa Asia Menghijau, Berbanding Terbalik dengan IHSG
Sementara IHSG mengalami tekanan, pasar saham Asia justru bergerak positif. Beberapa indeks utama di kawasan Asia menunjukkan penguatan sebagai berikut:
- Straits Times (Singapura) naik 0,02%
- Shanghai Composite (China) menguat 0,01%
- Hang Seng (Hong Kong) melonjak 1,9%
- Nikkei (Jepang) melejit 1,4%
Kenaikan indeks saham Asia ini didorong oleh sentimen global yang lebih stabil serta optimisme investor terhadap pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Faktor yang berperan dalam kenaikan ini antara lain:
- Pemulihan ekonomi pascapandemi yang terus berlanjut
- Kebijakan moneter yang akomodatif dari bank sentral
- Optimisme terhadap data ekonomi terbaru, seperti pertumbuhan PDB dan inflasi yang terkendali
Saham Top Losers: Ada yang Ambles Hingga 24,7% Berbalik Dengan Saham Saham Perkasa
Di sisi lain, beberapa saham mengalami koreksi tajam dan masuk dalam daftar top losers hari ini. Bahkan, ada saham yang terkena batas auto rejection bawah (ARB), yaitu batas maksimal penurunan dalam satu hari perdagangan.
Saham yang Mencapai Auto Rejection Bawah (ARB):
- PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) anjlok 24,7%
Saham Lain yang Mengalami Penurunan Signifikan:
- PT Steady Safe Tbk (SAFE) turun 10,6%
- PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) jatuh 9,9%
- PT Era Graharealty Tbk (IPAC) terkoreksi 9,7%
- PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC) turun 9,5%
Penurunan harga saham ini umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Aksi jual besar-besaran oleh investor akibat sentimen negatif
- Kinerja keuangan yang kurang memuaskan atau di bawah ekspektasi pasar
- Faktor teknikal, di mana saham telah mencapai titik jenuh beli (overbought)
- Adanya isu atau berita negatif yang memengaruhi kepercayaan investor
Apa yang Bisa Dipelajari Investor?
Pergerakan pasar hari ini menunjukkan fluktuasi yang tinggi, dengan IHSG yang melemah tetapi beberapa saham saham perkasa tetap mengalami lonjakan tajam. Dalam kondisi pasar yang dinamis seperti ini, investor perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan investasi:
- Pantau berita ekonomi dan pasar global – Sentimen global sering kali memengaruhi pergerakan IHSG.
- Analisis fundamental perusahaan – Pilih saham dengan kinerja keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang cerah.
- Gunakan strategi diversifikasi – Jangan menaruh seluruh modal hanya pada satu saham atau sektor tertentu.
- Perhatikan analisis teknikal – Gunakan indikator teknikal untuk menentukan waktu yang tepat dalam membeli atau menjual saham.
- Kelola risiko dengan baik – Tentukan batas toleransi risiko dan gunakan strategi cut loss jika diperlukan.
Pasar Saham Tetap Berfluktuasi, Strategi Investasi Jadi Kunci
Perdagangan hari ini menegaskan bahwa pasar saham masih sangat fluktuatif, dengan pergerakan harga yang bervariasi antara saham satu dan lainnya. Meskipun IHSG melemah, sejumlah saham justru berhasil mencetak kenaikan signifikan.
Baca Juga :
Investor yang ingin meraih keuntungan di tengah volatilitas pasar perlu memiliki strategi investasi yang matang, baik dari sisi analisis fundamental maupun teknikal. Dengan memahami tren pasar dan faktor yang memengaruhi pergerakan saham, investor dapat mengambil keputusan yang lebih bijak dan mengurangi risiko kerugian.
Bagi investor jangka panjang, volatilitas pasar dapat menjadi peluang untuk mengakumulasi saham-saham dengan fundamental kuat di harga yang lebih murah. Sementara bagi trader jangka pendek, pergerakan harga saham yang tajam bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan dari momentum pasar.