Kokoinves.com – PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), salah satu emiten yang masuk dalam portofolio investasi PT Astra International Tbk (ASII), mengumumkan rencana Astra serok saham kembali (buyback) sahamnya. Aksi korporasi ini dijadwalkan berlangsung mulai 21 Maret hingga 2 Mei 2025, dengan alokasi dana mencapai Rp 100 miliar.
Dalam skema buyback ini, HEAL menargetkan pembelian hingga 95 juta lembar saham yang beredar di pasar. Proses ini akan dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melibatkan perusahaan perantara pedagang efek. Berdasarkan perhitungan, biaya transaksi yang timbul dari buyback saham ini, termasuk imbalan jasa perusahaan sekuritas, mencapai 0,2% dari total nilai transaksi.
Dampak Astra Serok Saham Terhadap Kinerja Keuangan HEAL
Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk, Hasmoro, menegaskan bahwa perseroan memiliki likuiditas yang kuat serta modal kerja yang mencukupi untuk menjalankan aksi buyback ini. Ia memastikan bahwa pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap pendapatan maupun laba per saham HEAL.
“Pembelian kembali saham ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga saham di tengah kondisi pasar yang fluktuatif. Selain itu, perseroan juga memperoleh fleksibilitas dalam pengelolaan modal jangka panjang. Saham yang telah dibeli kembali dapat dijual kembali di masa depan dengan harga yang lebih optimal, jika perseroan memerlukan tambahan modal,” jelas Hasmoro dalam keterangannya.
Dengan kata lain, buyback ini menjadi strategi bagi HEAL untuk mempertahankan valuasi sahamnya. Mengantisipasi potensi gejolak pasar, sekaligus memberikan peluang bagi perseroan untuk meningkatkan nilai investasi pemegang saham dalam jangka panjang.
Astra International (ASII) Tingkatkan Investasi di Sektor Kesehatan
Sebagai salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, Astra International (ASII) terus memperkuat investasinya di sektor layanan kesehatan. Saat ini, ASII memiliki 1,11 miliar saham HEAL atau setara dengan 7,23% dari total saham yang beredar.
HEAL sendiri merupakan pengelola Rumah Sakit Hermina, jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia. HEAL memiliki lebih dari 40 rumah sakit yang tersebar di berbagai kota. Dengan jaringan layanan yang luas dan strategi ekspansi yang agresif, HEAL terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri kesehatan nasional.
Selain HEAL, ASII juga berinvestasi di sektor layanan kesehatan digital. Baru-baru ini, ASII kembali menambah kepemilikannya di Halodoc, salah satu platform layanan kesehatan berbasis teknologi terbesar di Indonesia. Astra menggelontorkan tambahan investasi sebesar US$ 54 juta atau sekitar Rp 900 miliar untuk meningkatkan kepemilikannya di perusahaan tersebut.
Astra Perkuat Posisi di Halodoc, Genjot Investasi di Layanan Kesehatan Digital
Langkah Astra dalam meningkatkan investasi di Halodoc merupakan bagian dari strategi jangka panjangnya dalam mengoptimalkan portofolio di industri kesehatan digital. Sejak pertama kali berinvestasi di Halodoc pada April 2021 dengan nilai US$ 35 juta, Astra terus meningkatkan komitmennya di sektor ini.
Pada pertengahan 2023, melalui PT Astra Digital Internasional, ASII kembali menyuntikkan dana sebesar US$ 100 juta dalam putaran pendanaan seri D Halodoc. Dengan tambahan investasi terbaru sebesar US$ 54 juta, total pendanaan yang telah dikucurkan Astra ke Halodoc mencapai US$ 135 juta.
Dengan kepemilikan sebesar 31,34%, Astra kini menjadi salah satu pemegang saham utama Halodoc. Investasi ini menunjukkan kepercayaan Astra terhadap pertumbuhan layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia yang terus berkembang pesat, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mendorong adopsi layanan telemedicine secara masif.
Baca Juga : Gelar RUPS Pekan Depan Ini Bocoran Dividen BNI dan Agenda Penting yang Dibahas
Masa Depan Investasi Astra di Sektor Kesehatan
Keputusan Astra untuk terus meningkatkan investasinya di sektor layanan kesehatan mencerminkan visi jangka panjangnya. Dalam membangun ekosistem kesehatan yang lebih terintegrasi di Indonesia. Dengan memiliki portofolio di rumah sakit (HEAL) serta layanan kesehatan digital (Halodoc), Astra memiliki posisi strategis dalam mendukung transformasi industri kesehatan nasional.
Dari sisi bisnis, langkah ini juga berpotensi memberikan keuntungan besar bagi Astra dalam jangka panjang. Permintaan akan layanan kesehatan berkualitas terus meningkat di Indonesia, seiring dengan pertumbuhan populasi dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akses layanan kesehatan yang cepat dan efisien.
Melalui strategi investasi yang berkelanjutan, Astra International berpotensi menjadi salah satu pemain kunci di industri kesehatan Indonesia. Baik dalam layanan konvensional maupun digital. Hal ini tidak hanya memperkuat posisi perusahaan di sektor yang sedang berkembang, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pemegang saham ASII dalam jangka panjang.
Astra Serok Saham HEAL Perkuat Dominasi di Sektor Kesehatan melalui Buyback HEAL dan Investasi Halodoc
Buyback saham yang dilakukan HEAL merupakan langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga saham serta meningkatkan fleksibilitas keuangan perusahaan. Sementara itu, langkah Astra dalam menambah investasi di Halodoc menunjukkan komitmennya untuk terus memperkuat portofolio di industri kesehatan.
Dengan menggabungkan investasi di rumah sakit dan layanan kesehatan digital, Astra International berupaya untuk memanfaatkan potensi besar di sektor kesehatan. Dalam jangka panjang, strategi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Pemegang saham, serta masyarakat luas yang membutuhkan layanan kesehatan yang lebih baik dan lebih mudah diakses.