Kokoinves.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) atau BNI akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu, 26 Maret 2025. Salah satu agenda utama dalam rapat ini adalah membahas penggunaan laba bersih tahun buku 2024, termasuk penetapan rasio dividen BNI yang akan dibagikan kepada para pemegang saham.
Selain itu, RUPS ini juga akan membahas berbagai agenda strategis lain yang berkaitan dengan keberlanjutan bisnis dan tata kelola perusahaan. Dengan kondisi keuangan yang solid dan kinerja positif sepanjang tahun 2024, BNI optimistis dapat memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya.
Laba Bersih BNI 2024 Tumbuh Positif
Sepanjang tahun 2024, BNI berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 21,46 triliun, mengalami pertumbuhan 2,63% dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 20,91 triliun. Peningkatan laba ini mencerminkan performa bisnis yang sehat dan strategi ekspansi yang berhasil dijalankan oleh BNI.
Keberhasilan ini tidak lepas dari berbagai upaya perbaikan kinerja operasional, peningkatan efisiensi, serta penguatan bisnis di segmen korporasi dan ritel. Dengan pencapaian ini, BNI memiliki ruang yang lebih luas untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) guna memberikan manfaat maksimal bagi para investornya.
Rencana Pembagian Dividen BNI 2024: Lebih Besar untuk Pemegang Saham
Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, mengungkapkan bahwa perseroan berencana untuk meningkatkan rasio pembayaran dividen ke kisaran 60-65%. Jika mengacu pada rasio tersebut, dividen yang kemungkinan akan dibagikan kepada pemegang saham diperkirakan mencapai Rp 12,88 triliun hingga Rp 13,95 triliun.
Meskipun demikian, keputusan final mengenai besaran dividen ini akan ditentukan dalam RUPS yang akan berlangsung pada 26 Maret 2025.
Menurut Novita, keputusan untuk menaikkan rasio dividen ini telah mempertimbangkan aspek permodalan yang cukup kuat. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) BNI per akhir 2024 berada di level 21,4%, yang menunjukkan posisi modal yang sehat dan siap mendukung ekspansi bisnis di masa depan.
Kenapa Kenaikan Dividen Ini Penting bagi Investor?
Peningkatan rasio pembayaran dividen ini tentunya menjadi kabar baik bagi para pemegang saham, karena:
Meningkatkan Potensi Imbal Hasil Investasi
Semakin tinggi rasio pembayaran dividen, semakin besar pula keuntungan yang diterima investor dari saham yang mereka miliki.Menunjukkan Stabilitas Keuangan BNI
Kemampuan BNI dalam membagikan dividen dalam jumlah besar mencerminkan fundamental perusahaan yang kuat dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.Menambah Daya Tarik Saham BNI
Saham dengan dividen tinggi cenderung lebih menarik bagi investor jangka panjang, karena memberikan aliran pendapatan yang stabil di samping potensi apresiasi harga saham.
Agenda Penting dalam RUPS Pe,bagian Dividen BNI 2025
Selain membahas pembagian dividen, RUPS BNI tahun ini juga akan mencakup beberapa agenda strategis lainnya, di antaranya:
1. Persetujuan Laporan Keuangan Tahun Buku 2024
Pemegang saham akan diminta menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan yang telah diaudit, mencerminkan performa keuangan BNI sepanjang tahun 2024.
2. Penetapan Gaji dan Insentif Direksi serta Dewan Komisaris
Dalam agenda ini, RUPS akan menentukan:
- Gaji dan honorarium direksi serta dewan komisaris untuk tahun 2025.
- Tunjangan dan fasilitas tambahan bagi jajaran manajemen.
- Tantiem atas kinerja 2024 sebagai bentuk penghargaan terhadap pencapaian perusahaan.
- Insentif jangka panjang periode 2025-2027 untuk mempertahankan kinerja dan loyalitas para eksekutif.
3. Penunjukan Akuntan Publik
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, BNI akan menunjuk kantor akuntan publik independen yang bertanggung jawab atas audit keuangan tahun buku 2025.
4. Persetujuan Buyback Saham
BNI akan membahas rencana pembelian kembali saham (buyback) yang akan disimpan sebagai saham treasuri, serta strategi pengalihan saham hasil buyback di masa mendatang.
5. Perubahan Anggaran Dasar
Agenda ini mencakup revisi terhadap anggaran dasar perseroan, yang bertujuan untuk menyesuaikan strategi bisnis dengan regulasi dan kondisi pasar terbaru.
6. Perubahan Susunan Pengurus BNI
Perubahan dalam struktur kepemimpinan perusahaan juga menjadi bagian penting dalam RUPS tahun ini. Keputusan ini dapat mencakup pergantian direksi atau dewan komisaris, guna meningkatkan efektivitas manajemen dan mendorong pertumbuhan perusahaan.
Baca Juga : Saham TPIA Melejit Tajam Investor Dibuat Takjub
BNI Belum Berencana Membagikan Dividen Interim
Berbeda dengan bank besar lainnya seperti BBCA dan BBRI yang sudah menerapkan sistem pembagian dividen interim, BNI masih memilih untuk membagikan dividen dalam skema tahunan.
Sebagai informasi, dividen interim adalah dividen yang dibayarkan sebelum RUPS tahunan memutuskan pembagian laba perusahaan. Keuntungan dari dividen interim bagi investor adalah:
- Menerima dividen lebih dari sekali dalam setahun, sehingga meningkatkan aliran pendapatan pasif.
- Mencerminkan stabilitas keuangan perusahaan, karena perusahaan yang mampu membayar dividen interim umumnya memiliki fundamental keuangan yang kuat.
Meski demikian, Novita menegaskan bahwa BNI belum berencana mengadopsi skema dividen interim dalam waktu dekat. Perseroan masih mempertahankan skema pembagian dividen tahunan seperti yang telah dilakukan sebelumnya.
RUPS BNI Jadi Momentum Penting bagi Pemegang Saham Dalam Pembagian Dividen
RUPS BNI tahun ini akan menjadi momen strategis bagi pemegang saham untuk menentukan berbagai kebijakan penting, termasuk:
Keputusan mengenai rasio dividen yang lebih besar untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Penetapan strategi keuangan dan investasi guna mendukung pertumbuhan bisnis BNI ke depan.
Perubahan dalam struktur manajemen dan tata kelola perusahaan untuk meningkatkan daya saing di industri perbankan.
Dengan fundamental keuangan yang kuat dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan, BNI optimistis dapat terus memberikan return yang optimal bagi para pemegang sahamnya. Keputusan final mengenai besaran dividen akan diumumkan setelah RUPS pada 26 Maret 2025.